Jakarta, 24 Februari 2025 – Kemajuan teknologi kecerdasan buatan (AI) telah membawa berbagai inovasi dalam dunia digital, termasuk dalam penyajian berita. Namun, laporan terbaru dari BBC menunjukkan bahwa chatbot AI terkemuka masih mengalami kegagalan dalam merangkum berita dengan akurat. Studi yang dilakukan oleh BBC mengungkapkan bahwa empat chatbot AI utama, yakni ChatGPT dari OpenAI, Copilot dari Microsoft, Gemini dari Google, dan Perplexity AI, menghasilkan ringkasan berita yang mengandung kesalahan signifikan dan distorsi informasi.
Hasil Penelitian: 51% Ringkasan AI Mengandung Masalah
Dalam studi ini, BBC memberikan konten berita dari situs resminya kepada keempat chatbot AI dan kemudian mengajukan pertanyaan mengenai berita tersebut. Hasilnya menunjukkan bahwa 51% dari jawaban yang diberikan chatbot mengandung permasalahan substansial. Lebih lanjut, 19% dari jawaban yang mengutip sumber BBC secara langsung malah memperkenalkan kesalahan faktual, seperti data angka dan tanggal yang tidak akurat.
Deborah Turness, CEO BBC News and Current Affairs, dalam blognya menekankan bahwa meskipun AI menghadirkan peluang yang tak terbatas, teknologi ini juga membawa risiko besar bagi keakuratan informasi. Ia bahkan memperingatkan bahwa berita yang telah terdistorsi oleh AI berpotensi menyebabkan dampak buruk di dunia nyata.
“Berapa lama lagi sebelum sebuah judul berita yang didistorsi oleh AI menyebabkan kerugian nyata di dunia nyata?” tanya Turness dalam tulisannya.
Ketidaktepatan Informasi dalam Chatbot AI
Beberapa contoh ketidaktepatan informasi yang ditemukan oleh BBC dalam studi ini antara lain:
- Gemini secara keliru menyatakan bahwa National Health Service (NHS) tidak merekomendasikan vaping sebagai alat bantu berhenti merokok.
- ChatGPT dan Copilot masih menyebutkan Rishi Sunak dan Nicola Sturgeon sebagai pejabat yang masih menjabat, padahal keduanya sudah lengser.
- Perplexity AI salah mengutip berita BBC mengenai Timur Tengah, dengan menyatakan bahwa Iran awalnya menunjukkan “penahanan diri” dan menggambarkan tindakan Israel sebagai “agresif”.
Menariknya, dari keempat chatbot AI yang diuji, Microsoft Copilot dan Google Gemini memiliki masalah yang lebih signifikan dibandingkan dengan ChatGPT dan Perplexity AI.
BBC Menyerukan Penarikan Kembali Ringkasan AI
BBC kini tengah berupaya membuka dialog dengan perusahaan teknologi AI guna mencari solusi bersama dalam memastikan keakuratan berita. Turness juga meminta perusahaan teknologi untuk menarik kembali fitur ringkasan berita mereka, seperti yang dilakukan Apple setelah mendapat keluhan dari BBC terkait kesalahan representasi berita oleh Apple Intelligence.
Pete Archer, Direktur Program BBC untuk Generative AI, menegaskan bahwa penerbit berita harus memiliki kendali penuh atas bagaimana konten mereka digunakan oleh perusahaan AI. BBC juga menekankan pentingnya transparansi dari perusahaan AI mengenai skala dan jenis kesalahan yang dihasilkan oleh chatbot mereka.
Masa Depan AI dalam Jurnalisme: Harapan dan Tantangan
Dengan perkembangan AI yang semakin pesat, tantangan utama yang harus dihadapi adalah bagaimana memastikan bahwa teknologi ini dapat digunakan secara bertanggung jawab dalam penyajian berita. Keakuratan dan konteks dalam pemberitaan tidak boleh dikorbankan demi efisiensi atau otomasi semata.
Untuk memahami lebih lanjut bagaimana AI dapat digunakan secara efektif dalam bisnis dan pelayanan pelanggan melalui otomasi, baca artikel kami tentang Revolusi AI Personal dalam Mengubah Pengalaman Pelanggan melalui Otomasi.
Sementara itu, untuk membaca laporan lengkap dari BBC mengenai penelitian ini, Anda dapat mengaksesnya di BBC News.
Dengan semakin banyaknya perusahaan media yang beradaptasi dengan teknologi AI, kolaborasi antara industri berita dan perusahaan teknologi menjadi semakin penting. Akankah AI mampu meningkatkan kualitas jurnalisme, atau justru menjadi ancaman bagi kebenaran informasi? Hanya waktu yang akan menjawabnya.